Jika Allah memberi rezeki kepada kita,
maka tak ada seorangpun yang mampu menahannya, tetapi jika Allah belum
memberi rezeki kepada kita, walaupun kita sudah kerja keras tidak kenal
lelah maka rezeki itu tidak akan datang kepada kita. Rezeki itu di
tangan Allah dan datangnya dari Allah, bukan dari yang lain. Kenapa
masih ada diantara kita yang mencari rezeki dengan cara yang tidak benar
ataupun caranya sudah benar tetapi mencari rezekinya dengan
menghabiskan waktunya siang dan malam, sehingga lupa akan tujuan dia
diciptakan untuk mengabdi pada Allah. Umurnya dihabiskan secara sia-sia
dengan ambisi mencari rezeki, yang sebenarnya rezeki telah dijamin dan
dibagi-bagikan Allah SWT. Padahal seseorang tidak mendapatkan rezeki
melainkan sesuai dengan apa yang telah Allah takdirkan untuknya.
Sesungguhnya rezeki Allah SWT tidak dapat ditentukan oleh ambisi
seseorang (rezeki) tidak dapat pula ditolak walaupun seseorang
membencinya.
Hanya dengan mendekatkan diri pada Allah
maka rezeki kita akan terbuka, karena Allah sendiri yang menyuruh kita
untuk meminta kepada Allah bukan kepada yang lain. Sebagai orang yang
beriman haruslah kita yakin bahwa hanya dengan melalui jalan yang benar
sajalah akan didapat rezeki yang berkah. Maka dari itu hendaknya kita
mencari rezeki harus mengikuti akhlak yang telah diajarkan oleh Allah
dan RasulNya yaitu pertama, Niat yang benar, sebagai seorang muslim
dalam melakukan seluruh aktivitas termasuk mencari rezeki hendaknya
secara ikhlas yakni semata-mata karena Allah. Ikhtiar secara benar
artinya kita harus mendahulukan Allah dan mengistimewakan Allah dalam
segala hal, sehingga kita tidak akan pernah menjadi budaknya dunia,
intinya adalah memperbaiki hubungan kita kepada Allah. Niat mencari
rezeki karena ibadah artinya didalam kita sedang bekerja apakah kita
tetap menomorsatukan Allah dalam kondisi apapun, contohnya jika azan
telah berkumandang dan kita sedang meeting dengan rekan bisnis, apakah
kita sanggup menghentikan meeting atau pura-pura tidak mendengarkan
panggilan Allah. Harus disadari bahwa yang dilihat oleh Allah adalah
bagaimana kita melakukan aktivitas mencari rezeki bukan seberapa banyak
rezeki yang kita dapat dari suatu aktivitas yang kita lakukan. Kedua,
tidak menzalimi, ketiga bersyukur, setelah rezeki itu ada ditangan
seseorang harus yakin bahwa semuanya itu semata-mata hanya anugerah
Allah.
Kita harus yakin dan menyadari bahwa
rezeki apapun yang kita peroleh atas karunia dan kemurahan Allah semata,
bukan atas jerih payah dan kepandaian kita. Yang demikian itu karena
Allah telah menentukan jatah rezeki setiap manusia semenjak ia masih
berada dalam kandungan ibunya. Dengan demikian seharusnya kita tidak
perlu terlalu memikirkan urusan rezeki karena setiap kita sudah dijatah
masing-masing rezekinya, tidak meleset sedikitpun dan tidak tertukar
oleh siapapun serta tidak berkurang sama sekali. Kita harus sadar bahwa
tujuan kita didunia ini bukan mencari apapun yang berhubungan dengan
dunia (sesuap nasi) tetapi tugas kita hanya satu yakni”Untk beribadah
kepada Allah”.Jadi yang permasalahan sebenarnya bukan urusan rezeki
karena urusan rezeki adalah urusan Allah, urusan kita adalah mengabdi
pada Allah, lakukan yang terbaik untuk Allah agar Allah ridha pada kita.
Allah yang mengatur rezeki untuk kita karena Allah yang lebih tahu
seluruh kebutuhan-kebutuhan kita dari pada kita sendiri, Tapi yang kita
inginkan adalah bagaimana menjemput keridhaan Allah dan memperbaiki
hubungan kita denganNya.
Saudaraku……betapa seringnya kita merasa
galau, risau dan panik dalam urusan kehidupan ini. Tapi percayalah bahwa
tidak ada satupun makhluk melata didunia ini kecuali Allah sudah
menjamin rezeki untuk mereka. Allah mempersiapkan rezeki untuk kita,
jauh sebelum kita membutuhkannya, oleh karena itu mengapa kita mesti
harus gelisah dan cemas menghadapi masa depan yang masih ghaib. Apa yang
akan kita makan, Allah sudah mempersiapkannya sudah lama, maka dari itu
janganlah kita pernah merasa bahwa Allah menyia-nyiakan hidup kita dan
tak menjaminnya. Asalkan kita menjadi hambaNya, maka Dia akan terus
menjamin penghidupan kita.
Shahih ya Akhi...!! Barakallahufik...
BalasHapusSubhanallah
BalasHapus